Saturday, January 14, 2012

CIINTA...keKAYAan..keCANTIKan..keSEDIHan..keGEMBIRAan..



Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda abstrak ; ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup
berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempasbpulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf CINTA !" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi apa pula tak ada tempat bagimu di perahuku ini."

Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN melewati dengan perahunya.

"KEGEMBIRAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira kerana ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tidak lama kemudian lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis teresak-esak.Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas,

"Oh, KESEDIHAN... Bawalah aku bersamamu." kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian sahaja..." kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan eir makin naik dan akan menenggelamkannnya. CINTA terus berharap kalu dirinya dapat diselamatkan. Lalu ia berdoa, "Oh Tuhan, tolonglah aku. Apa jadinya dunia tanpa aku? Tanpa CINTA?"

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu, cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itulah baru CINTA sedar, bahawa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tuadi pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah 'WAKTU'.." kata orang itu. Lalu CINTA bertanya, "Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalinya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku," tanya CINTA hairan.

"Sebab..." kata orang itu.. "Hanya WAKTU lah yang tahu betapa bernilainya harga sebuah CINTA itu..."

diCOPY N PASTEkan drp; BUKU PERANCANGAN EKSEKUTIF ISLAM 2012


CINTA PADA BUNGA,
BUNGA KAN LAYU...

CINTA PADA MANUSIA,
MANUSIA AKAN MATI....

TETAPI CINTA PADA ALLAH,
ADALAH CINTA YANG KEKAL ABADI




No comments:

Post a Comment